Rumah ibadah lambang kejayaan

Dikala waktu itu, aku dan keluarga melewati rutinitas aktivitas mudik sama dengan orang kebanyakan. ya, maklum saja aku dan keluarga adalah perantau di tanah mamuju, sulawesi barat. Tanggung jawab ayahku sebagai Jaksa Penuntut umum di mamuju memaksa kami slalu pulang pergi ke kota asal di makassar. inilah yang membentuk semangat perjalanan jauh yang biasa kami tempuh 10 - 14 Jam tergantung kecepatan mobil yang dilajukan ayahku. Beberapa kejadian unik yang bisa saya ceritakan kali ini adalah Struktuk kebudayaan dan kejayaan dimulai dengan membangun rumah ibadah. ayahku adalah tipikal orang yang santai dan tempramen, walaupun begitu ia slalu menuntun kami dengan segala nasehat kasihnya kepada kami semua. Ayahku berkata pada saat itu, lihatlah bangunan masjid itu. hhhm jawabku cukup polos dan sederhana, iya ayah bangun itu tampak biasa - biasa saja dan terlihat lebih sederhana dibandikan kebanyakan masjid yang kita biasa kunjungi selama perjalanan ke makassar.
Tawa hangat ayahku tercurah padaku dan melanjutkan perjalanan kembali dan bertanya dengan pertanyaan yang sama. skrg bagaimana kondisi struktur masjid itu. jawabku sangat spontan, cukup indah dan kokoh untuk sekelas wilayah pedalaman seperti itu. Maklum saja aku tidak begitu paham apa maksud dari pertanyaanya itu. 

Lama kelamaan aku hanya memandangi setiap masjid yang kami lintasi ketika sedang diperjalanan. Ada masjid yang indah, sementara proses pembangunan, sudah masuk usia siap direnovasi dan segala macam keunikan bentuk yang telah ditawarkan oleh indra penglihatanku.

lantas setelah sekian lama memperhatikan masjid itu singkat kata aku tahu persis dimana masjid itu berada, lokasi geografisnya, kultur masyarakatanya, dll. bingung dan bingung itulah yang slalu terngiang ngiang difikiranku, ayah apa coba maksud mengamati masjid setiap kali kita ke kota makassar yang kupandangi sama saja dengan biasa ada yang masjid tua, unik, dan sedang renovasi.

wahai anakku, Aku meminta memandanginya sambil bisa belajar banyak atas segala pandanganmu. Masjid yang kau lihat tadi segi bangunan yang indah dan kokoh itu adalah kondisi masyarakat sekitar situ. " Jika rumah ibadah saja mereka dapat mereka mudah membangunnya, bagaimana juga dengan kondisi ekonomi mereka yang pasti majulah, dan begitupun sebaliknya". Kau kagum melihat semuanya itu adalah betapa kuatnya strukturan pengurusan masyarakat dalam membangun sarana tempat ibadahnya itu. " Membangun peradaban itu setelah keluarga adalah lingkungan Rumah ibadah, tempat curahan kasih sayang tuhan berasal dari itu". 

Jika rumah ibadah itu dikelola dengan sistem managen yang baik pasti semangat gotong royang rakyatnya kuat akan kebersamaan. terlihat lucu namun praktis dan itulah faktanya. " Rumah ibadah tempat perpisahan termulia sebelum alam kubur menanti kita, tempat pengampunan itu hadir, dan Segala ilmu pendidikan pun hadir didalamnya". Apakah skrg kau mengerti anakku, melihat itupun ku berharap daya tarik keinginan kemasjidmu semoga saja bisa lebih baik. " Rahmat dan cinta tuhan bersemanyam dalam diri hambanya yang senantiasa bertaubat kepada tuhannya". 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salam terakhir dari cinta sang khaliq

Semua Bisa karena kami totalitas