Keluarga kunci peradaban dunia
Hari telah berlalu, Aku hanya memandangi diri penuh kesedihan dalam hati yang cukup kacau. Aku hanya bisa berdoa kepada tuhan semoga hal ini tidak akan terjadi dieraku jika aku menjadi seorang pemimpin besar. Keluarga besarku yang ku cintai, sedih rasanya jika waktu akan dosa membuat renggang hubungan kita dimasa yang sulit ini. ku memandangimu hanya melalui ingatan kecilku, tawa bahagia dan segala emosinal kebagian tercurah pada kita semua. apa yang membuat kita renggang hanya salah satu permasalahan pertarungan ego yang berkecamuk secara tajam.
![]() |
Vito Corleone : Inspirasi kepemimpinan Dalam Keluarga |
Aku Bercita-cita menjadi orang yang paling dermawan dan kayaraya dikeluargaku sendiri. Tak membenci seberapapun dosa yang telah terjadi. Rasa cinta akan kebersamaan membuatku optimis memjadi seorang seorang Pemimpin tameng terakhir jika kalau suatu hari nanti kita bisa berjumpa kembali. Aku hanya mengetik setiap blog pribadi ini sebagai tanda bahwa saya mempunyai keinginan besar menyatukan kalian semua. Doa yang panjang saya panjatkan kepada tuhan Yang maha esa, saya ingin menelusuri sejumlah keluarga besarku yang tak sempat ku cari dimasa lalu. Aku mencarimu karena saya sadari betul bahwa menjadi hebat itu dimulai dalam lingkungan keluarga, " Laki-laki yang tidak menghabiskan waktunya bersama keluarga sampai kapanpun tidak akan menjadi laki-laki sejati" Begitulah ungkapan salah satu film favoritku Sang Godfather. Kepala keluarga dalam film itu Bernama Vito Corlione. Mafia yang berasal dikota sisilia, Italia.
![]() |
Wisata Pulau Bokori. Kendari, Sulawesi tenggara |
Saya belajar dari kisah film tersebut walaupun film genre itu adalah film mafia. Sosok kepala rumah tangga yang begitu sayang akan keluarganya. Namun cukup tegas jika kala bersama orang lain. Seni kepemimpinan dalam keluarganya membuat ia berkuasa dan waktu yang cukup lama dan berjaya. Why, karena mereka memperhatikan keluarganya. saya percaya bahwa organisasi paling kecil dalam pembangunan latihan kepempinan disinlah wadah yang sesungguhnya begitu. Apa sih gunanya kita berapi-api kepemimpinan jika mengabaikan orang kita cinta.
Dalam diamku bersumpah, tuhanku maafkanlah aku jika kalanya saya dihadapkan kegagalan dalam konsisten dalam belajar mencintai keluargaku. Belajar, belajar, dan belajar adalah namaku ketika menatap kegagalanku ini. Saya percaya " Keluarga adalah Orang setia yang siap menerima kita kembali menuju jalan pulang kerumah". Benci adalah nama ketidakadaan cinta dalam hati. Ya faktanya begitu. Walaupun saat ini aku bukan siapa-siapa
namun besok nasib orang mana tahu. " Memuliakan keluarga cerminan kasih dan cinta tuhan dalam hati yang seutuhnya". maka merugilah orang yang telah lalai mengabaikan keluarganya. Bukan mengutuk Hanya jujur dalam menanggapi suatu permasalahan. Keluarga yang akan ku bangun dimasa depan adalah keluarga yang menjunjung tinggi keintiman keluarga, ruang kehangatan, ekspresif, semangat, dan pantang menyerah. "Kegagalanku adalah cermin dimasalalu. Kemenanganku adalah lambang senyuman bahagia disekitar orang yang saya cinta" bahagiamu adalah bahagiaku. cintamu akan tulus kutulis dalam hatiku. Sakitku telah kubuang pergi bersama angin yang setia membawanya pergi merubah segala menjadi Kebahagian.
Komentar
Posting Komentar